Rosulullah saw Sebagai Suri Tauladan
Q.S.
Al-Ahzab: 21
لَقَدْ
كاَنَ لَكُمْ فِي رَسُولِ اللهِ اُسْوَةٌ
حَسَنَةٌ لِمَنْ كاَنَ يَرْجُوا اللهَ
وَاليَوْمَ الْاَخِرَ وَذَكَرَ اللهَ
كَثِيرًا
Artinya:
"Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang
baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan
(kedatangan) hari kiamat dan Dia banyak menyebut Allah."
Tidak
bisa dipungkiri bahwa manusia yang paling mulia yang pernah Allah
turunkan ke bumi untuk meluruskan segala keburukan yang terjadi
diantara manusia adalah Rosul kita Nabi Muhammad saw. Semua percaya
bahwa Nabi Muhammad saw adalah orang terbaik yang dapat menjadi
teladan bagi semua umat. Mulai dari kawan hingga lawan semua segan
dengan beliau. Tidak ada sahabat beliau yang yang membencinya, semua
cinta kepada beliau melebihi cintanya kepada anak, istri, keluarga,
ataupun perhiasan dunia. Sahabat nabi, Habbab bin Art bahkan tidak
rela apabila ada duri yang paling kecil sekalipun menancap ditubuh
Rosulullah saw. Penduduk Madinah juga mambuktikan kecintaannya kepada
beliau, terbukti pada saat hijrahnya rosul saw ke madinah. Beliau
disambut penduduk madinah dengan sangat luar biasa. Semua antusias
atas kedatangan kekasih Allah tersebut, bahkan mereka sampai mencari
tempat yang paling tinggi, sekalipun itu harus manjat pohon kurma.
Begitu luar biasanya sahabat-sahabat beliau akan cintanya kepada Utusan Allah yang sangat mulia tersebut.
Begitu luar biasanya sahabat-sahabat beliau akan cintanya kepada Utusan Allah yang sangat mulia tersebut.
Tidak
kalah menarik, dari kalangan musuh ternyata juga mengakui bahwasanya
rosulullah adalah orang yang paling baik akhlaknya. Tidak pernah
melakukan hal yang tidak bermanfaat. Baik itu bermanfaat untuk diri
sendiri maupun orang lain. Terdapat sebuah kisah pada saat
orang-orang kafir Quraisy bermusyawarah untuk menghentikan dakwah
beliau. Mereka sampai kesulitan untuk memberikan sebutan(ejekan)
kepada Rosulullah saw, mulai dari pendusta, penyihir, dukun, penyair
dsb. Meraka sebut Muhammad itu pendusta tapi mereka juga yang
menyangkalnya, itu karena Rosulullah saw memang tidak pernah berdusta
dan mereka semua juga sadar akan hal itu.
Tulisan
diatas adalah segelintir cerita yang dapat kita cermati bahwasanya
sosok yang pantas untuk kita jadikan suri tauladan adalah Nabi
Muhammad saw. Menjadikan suri tauladan berarti mencintai beliau,
meneladani segala perkataan, perbuatan, ataupun sikap diam beliau,
menjadikan beliau sebagai patokan dalam upaya memperbaiki diri.
Sekarang banyak manusia yang tidak faham akan kehebatan kekasih Allah
tersebut, sehingga sekarang ini banyak yang bersibuk-sibuk diri untuk
mengejar gemerlap dunia. Akankah anda sebagai generasi muda akan
melanjutkan perjuangan dakwah beliau ataukah hanya menjadi penonton
yang hanya bisa berkomentar tanpa ada aksi nyata. Semoga kita
termasuk sebagai orang yang cinta kepada Rosulullah saw.[sh.27]